SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1430 H
"Semoga Kita Semua Kembali Fitroh di Bulan Suci"

PROFIL AUFKLARUNG

0 komentar

Historisitas Primordial Aufklarung, terjadi saat dimana sebuah momentum yang didalamnya mengandung variable-variabel rayon ini harus terbentuk, dengan berbagai legitimasi administratif, kondisi social yang lebih mengacu pada sisi akademik, tuntutan maksimalisi dari proses pengkaderan sampai masuk pada wilayah politis. Rayon Aufklarung pertama kali berdiri pada awal tahun 2006, saat itu masih bertempat di Maguwo, dimana fakultas sains dan teknologi masih aktif perkuliahan di daerah sana, yang memungkinkan para kadernya mudah untuk menjangkau dalam berbagai kegiatan PMII. Meski hal ini sedikit mengandung sisi negatif, yaitu terpisahnya rayon PMII fakultas sains dan teknologi dari rayon-rayon fakultas yang lain, kendala trasportasi kader-kader, dan jauh dari atmosfer heroik pergerakan, namun tetap dengan berbagai pertimbangan rayon untuk sementara itu disepakati oleh para founding father kita didaerah Maguwo.

Saat itu masih lahir dua angkatan korp, yakni korp Norak ’04 dan korp Pythagoras ’05. Merekalah yang menjadi rahim dari lahirnya rayon PMII fakultas sains dan teknologi ini. Dengan bermodalkan semangat dan keyakinan akan sebuah perjuangan yang mendarah daging dalam diri mereka, alhamdulillah! Rayon ini sekarang megalami sebuah metamorfosa kader- kader liberal yang begitu pesat, yang berideologikan islam, humanis, toleran, pluralis, dan tidak memaknai islam sebagai agama yang sempit untuk umatnya sendiri.

Penamaan rayon fakultas sains dan Teknologi ini, baru tercetus pada saat dua kepengurusan pertama, yakni saat korp Pythagoras angkatan tahun 2005 menjabat sebagai pengurus rayon, dimana nama Aufklarung menjadi pilihan dengan berbagai landasan filosofis dan historis. Makna dari nama Aufklarung itu sendiri adalah pencerahan, penerangan, bahkan lebih fundamental lagi adalah sebuah kebangkitan yang diambil dari referensi sejarah kebangkitan Eropa saat itu yang sempat mengalami apa yang disebut dengan era The Dark Age. Nama ini diambil dengan harapan bahwa kader-kader PMII Fakultas Sains dan Teknologi dapat mengambil semangat besar dari revolusi intelektual Eropa pada saat itu, yang lebih dominant terkungkung oleh hegemoni gereja dan doktrin agama yang fatalistik dan lebih mengesampingkan rasionalitas dari pada keyakinan, yang pada tataran hirarki pengetahuan menurut Plato, seorang filsuf pencerahan Eropa, adalah sebuah nalar pada tingkat yang paling rendah dibandingkan dengan rasionalitas akal.

Kepengurusan rayon saat ini, dengan masa khitmad 2009/2010, sedang diduduki oleh korp Galaksi’07 (Gerakan Laskar Kritis Sains Islam), satu angkatan dibawah korp Atom’06, dengan mempunyai empat warga korp yang harus di ayomi dan diproses dengan masing-masing ketua korpnya yakni; Norak’04 Haris sebagai ketuanya, Pythagoras’05 dengan Darul Watoni Ray sebagai ketuanya, Atom’06 dengan Eko Haryono sebagai ketuanya dan korp Helium’08 dengan Cecep A Fikri sebagai ketuanya. Korp terakhir yang disebutkan diatas lahir dengan sebuah proses penyatuan dua korp (Rumus dan Genius) yang lahir pada tahun yang bersamaan, proses integrasi dua korp yang semi-perfect dan saling berkomplementer. Dan saat ini kader-kadermya menjadi bibit utama yang akan meretas menjadi pemuda-pemuda bangsa dan kompanero-kompanero sekaligus gerilyawan. Aktivis-aktivis yang mempunyai kapasitas intelektual yang juga terjun langsung menjadi praktisi the agent of cange of the world.

Rayon PMII Fakultas Sains dan Teknologi ini, dominan mencetak kader-kader yang mempunyai “background” sains dengan nalar-nalar sistematik, mainseting berfikir yang terencana dan berpikiran progresif jauh ke depan. Kader-kader yang ada merupakan para pemikir teknologi yang bertitik tumpu pada rasionalitas pengkajian ilmiah. Dengan berproses di PMII, kader-kader akan sedikit menyentuh three integration antara teknologi, agama dan social, bukan hanya secara disiplin ilmu pengetahuan, melainkan militan disetiap jenjang kehidupan, yang nantinya akan terjun langsung dalam dunia the real live of people. Mereka adalah seorang saintis yang akan menjadi aktor penting dalam setiap perkembangan teknologi, dan dengan sedikit sentuhan intisari dari agama islam, mereka akan mencoba mewujudkan segalanya ke dalam tatanan sosial yang penuh gelombang dan sekelumit pergesekan yang tidak pernah pasif layaknya kerangka teori-teori atau konsep yang berada dalam dunia sains. Apa jadinya jika metamorfosa ini terpadukan dan mampu terbedakan antara yang pasif dan dinamis, antara teori dan praksis, yang semua mempunyai detail-detail dan proporsi sendiri-sendiri dalam temporal yang mungkin tidak bisa dikatakan sebentar. Mungkin, inilah yang dinamakan dengan The Great Exploition of Aufklarung, dimana suatu masa dari creative-minority yang bergerak bebas dan mencari sebuah bentuk proses yang paling sempurna namun tidak bisa kita katakan sebagai hasil.

Dalam merangkul semua kader yang ada, Aufklarung untuk tahun ini mempunyai empat devisi yaitu; pertama, Departement Intelektual dan Pengkaderan, yang lebih exist diwilayah individuasi intelektual kader dan proses kaderisasi, kedua, Departement Ekonomi yang mengacu pada pengembangan financial rayon, ketiga, Departement Advokasi dan Jaringan, dan yang keempat, Departement Cyber Space yang akan meretaskan potensi-potensi kader dalam kecenderungannya masing-masing. Selain itu terdapat BSOR (Badan Semi Otonomi Rayon) MRT (Manajemen RumahTangga) dan BSOR Manifesto, yang keduanya focus mengurusi kemakmuran warga rayon dan diwilayah jurnalistik. Yang terakhir adalah DPW PRM Fakultas Sains dan Teknologi yang memproses kader yang lebih cenderung mempunyai nalar-nalar politis.

Rayon adalah sebuah sentral gerakan dan sentral gagasan, survive atau tidaknya rayon adalah sejauh mana kesadaran yang meretas pada kader-kadernya, lebih-lebih pengurus yang ada didalamnya, yang bukan saatnya lagi untuk manja, melainkan saatnya untuk memanjakan kader dengan totalitas yang tak pernah pudar dibalik puing-puing keletihan dan kelelahan sembari untuk merekalah kita ada dan hidup di perahu yang didalamnya terdapat nahkoda dengan para pegawainya yang akan membawa jutaan anak kapal menuju gerbang pencerahan dalam logika yang tak menawarkan sebuah wujud hasil, melainkan semu namun kita berada dalam dua bayangan hasrat manusia antara puas dan haus.
READ MORE - PROFIL AUFKLARUNG

ARTI LAMBANG PMII

0 komentar

I Bentuk

Perisai mempunyai arti ketahanan dan keampuhan mahasiswa islam terhadap berbagai tantangan dan pengaruh dari luar.

Bintang adalah perlambang ketinggian dan semangat cita-cita yang selalu memancar.

5 (lima) bintang sebelah atas, menggambarkan Rasulullah SAW dengan empat sahabat terkemuka (Khulafa’ur Rasyidin). Dimana bintang yang berada di tengah menggambarkan Rasulullah, dan sahabat beliau tergambarkan oleh bintang-bintang yang ada di sampingnya, sekaligus mempunyai makna bahwa sahabat Rasulullah selalu menemani Rasulullah dan selalu berada di samping Rasulullah dalam menegakkan Islam.

4 (empat) bintang sebelah bawah menggambarkan empat madzhab yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah.

9 (sembilan) bintang secara keseluruhan dapat berarti ganda, yaitu :
a) Rasulullah dengan empat orang sahabatnya serta empat imam madzhab ASWAJA itu laksana bintang yang selalu bersinar cemerlang, mempunyai kedudukan tinggi dan penerang umat manusia.
b) Sembilan bintang juga menggambarkan sembilan orang pemuka penyebar Agama Islam di Indonesia yang disebut Wali Songo.

II Warna

• Biru, sebagaimana dasar perisai PMII, berarti kedalaman ilmu pengetahuan yang harus dimiliki dan digali oleh warga pergerakan, biru juga menggambarkan lautan Indonesia yang mengelilingi kepulauan Indonesia dan merupakan kesatuan wawasan nusantara.

• Putih, sebagaimana mewarnai dasar tulisan PMII berarti ketulusan dan kesucian niat warga pergerakan ini memulai setiap gerak langkahnya, dan putih jua melambangkan arti ketinggian ilmu, budi pekerti dan taqwa.

• kuning, sebagaimana perisai sebelah atas, berarti identitas mahasiswa yang menjadi sifat dasar pergerakan, lambang kebesaran dan semangat yang selalu menyala serta penuh harapan menyongsong masa depan.
READ MORE - ARTI LAMBANG PMII

MAKNA FILOSOFIS "PMII"

0 komentar
Dari namanya PMII disusun dari empat kata yaitu “Pergerakan”, “Mahasiswa”, “Islam”, dan “Indonesia”. Makna “Pergerakan” yang dikandung dalam PMII adalah dinamika dari hamba (makhluk) yang senantiasa bergerak menuju tujuan idealnya memberikan kontribusi positif pada alam sekitarnya. “Pergerakan” dalam hubungannya dengan organisasi mahasiswa menuntut upaya sadar untuk membina dan mengembangkan potensi ketuhanan dan kemanusiaan agar gerak dinamika menuju tujuannya selalu berada di dalam kualitas kekhalifahannya.

Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dimnamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.

“Islam” yang terkandung dalam PMII adalah Islam sebagai agama yang dipahami dengan haluan/paradigma ahlussunah wal jama’ah yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran agama Islam secara proporsional antara iman, islam, dan ikhsan yang di dalam pola pikir, pola sikap, dan pola perilakunya tercermin sikap-sikap selektif, akomodatif, dan integratif. Islam terbuka, progresif, dan transformatif demikian platform PMII, yaitu Islam yang terbuka, menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan. Keberbedaan adalah sebuah rahmat, karena dengan perbedaan itulah kita dapat saling berdialog antara satu dengan yang lainnya demi mewujudkan tatanan yang demokratis dan beradab (civilized).

Sedangkan pengertian “Indonesia” adalah masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang mempunyai falsafah dan ideology bangsa dan pancasila serta UUD 45.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pergerakan_Mahasiswa_Islam_Indonesia)
READ MORE - MAKNA FILOSOFIS "PMII"

PENELITIAN KUALITATIF

0 komentar
Di antara banyak model yang ada dalam penelitian kualitatif, yang dikenal di Indonesia adalah penelitian naturklistic. Penelitian kualitatif biasa dilawankan dengan penelitian kuantitaif dengan alasan bahwa dalam kegiatan ini peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya. Namun demikian tidak berarti bahwa dalam penelitian kualitatif ini peneliti tidak diperbolehkan mempergunakan angka. Dalam hal-hal tertentu, misalnya menyebutkan jumlah anggota keluarga, banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk belanja sehari-hari ketika menggambarkan kondisi sebuah keluarga, tentu saja bias. Yang tidak tepat adalah apabila dalam mengumpulkan data dan penafsirannya peneliti menggunakan rumus-rumus statistik.

Nama yang dibicarakan ini disebut “kualitatif naturalistik”. Istilah “naturalistik” menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian ini memang terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya, m,enekankan pada deskripsi secara alami. Pengambilan data ataupun jaringan fenomena dilakukan dari keadaan yang sewajarnya ini dikenal dengan sebutan “pengambilan data secara alami atau natural”. Dengan sifatnya ini maka dituntut keterlibatan penelitian secara langsung dilapangan.

Penelitian kualitatif
1. Kejelasan unsur : subjek sample, sumber data tidak mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan (emergent)
2. Langkah penelitian : baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai.
3. Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sample. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sample. Istilah yang ndigunakan adalah setting. Hasil penelitian hanya berlaku bagi setting yang bersangkutan.
4. Hipoteris : tidak menggunakan hipotesis yang sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung dan hasil poenelitian terbuka.
5. Desain : desain penelitiannya adalah fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya.
6. Pengumpulan data : kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti.
7. Analisis data dilakukan bersama dengan pengumpulan data.

Ciri-ciri penelitian kualitatif.
1. Menjadikan tatanan alami sebagai sumber data dan peneliti itu sendiri menjadi instrument kuncinya.
Kunci keberhasilan penelitian terletak pada pemahaman peneliti pada konteks suatau peristiwa atau gejala
2. Bersifat deskriptif
Penelitian kualitatif hanya bersifat mendeskripsikan makna data atau fenomena yang dapat ditangkap oleh peneliti, dengan menunjukkan bukti-buktinya. Pemaknaan terhadap fenomena itu dapat bergantung pada kemampuan dan ketajaman peneliti dalam menganalisisnya. Dalam melakukan analisis itu peneliti mengajukan pertanyaan yang bersifat radikal, sehingga pemaknaan terhadap suatu gejala saja, dalam deskripsi yang dibuatnya, bersifat luas, dan tajam.
3. Penelitian kualitatif memperdulikan proses, bukan hasil atau produk.
Berbeda dengan umumnya penelitian, terutama penelitian kuantitaif yang memperdulikan produk atau hasil, dalam penelitian kualitatif keperduliannya adalah pada proses, seperti interksi tertentu. Oleh sebab itu, dalam penelitian kualitatif pertanyaan yang diajukan lebih bersifat radikal, seperti mengapa terjadi perkelahian antar pelajar? Untuk memperoleh jawaban itu melalui penelitian, tertu diperlukan analisis yang luas, kompleks, dan mendalam ; baik dari sudut anak itu sendiri, keluaganya, hubungannya dengan guru, prestasi belajar, hubungan dengan teman sebaya, dan sebagainya.
4. Analisis datanya bersifat induktif
Penelitian kualitatif tidak berupaya mencari bukti-bukti untuk pengujian hipotesis yang diturunkan dari teori, seperti halnya dalam pendekatan kualitatif. Akan tetapi, peneliti berngkat ke lapangan untuk mengumpulkan berbgai bukti melalui penelaahan terhadap fenomena, dan berdasarkan hasil penelaahan itu dia merumuskan teori. jadi, penelitian kualitatif bersifat dari bawah ke atas (bottom-up). Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif teori yang dirumuskan disebut dengan teori yang diangkat dari dasar atau grounded theory. Meskipun demikian, bukan berarti peneliti berngkat ke lapangan tanpa pegangan atau perencanaan. Sebab bila demikian, maka data yang dikumpulkan menjadi tidak terencana dan tidak terorganisasi. Unutk itu, sebagai pegangan peneliti dalam mengumpulkan data dari lapangan, biasanya dia memiliki kerangka kerja atau kerangka acuan yang bersifat asumsi teoritis sebagai pengorganisasi kegiatan pengumpulan data.
5. Keperdulian utama penelitian kualitatif adalah pada “makna”.
Dalam penelitian kualitatif, keikut sertaan peneliti dalam suatu proses atau interaksi dengan tatanan (setting) yang menjadi objek penelitiannya merupakan salah satu kunci keberhasilan. Dalam keikutsertaan itu peneliti tidak menangkap makna sesuatu dari sudut pandangnya sendiri sebagai orang luar, tetapi dari pandangan dia sebagai subjek yang ikut serta dalam proses dan interaksi tersebut. Sebagai contoh, dalam meneliti sebab-sebab munculnya kenakalan remaja, pada saat peneliti mengumpulkan bukti-bukti tentang hubungtan anak dengan orangtua, maka disatu pihak dia membuat pemaknaan fenomena dari sudut pandang anak, dan juga dari susut pandang orang tua. Dengan demikian pemaknaan yang dibuat akan lebih berarti dalam mengungkap gejala tersebut.

Sekurang-kurangnya ada empat dasar filosofis yang berpengaruh dalam penelitian kualitatif, yaitu sevagai berikut :
1. fenomenologis; yang berpendapat bahwa kebenaran sesuatu itu dapat diperoleh dengan cara menangkap fenomena atau gejala yang memancar dari objek yang diteliti.
2. interaksi simbolik, yang merupakan dasar kajian social yang sangat berpengaruh dan digunakan dalam penelitian kualitatif.
3. kebudayaan sebagai sesuatu yang merupakan hasil budi daya manusia yang mewujud dalam tingkah laku atau benda, bahasa, symbol, dan lain-lain.
4. antropologi yaitu dasar filosofis yang focus pembahasannya berkaitan erat dengan kegiatan manusia, baik secara normative maupun histories.
READ MORE - PENELITIAN KUALITATIF

DEKLARASI MURNAJATI

3 komentar
Deklarasi MURNAJATI
Bismillahirrahmanirrahim

“Kamu sekalian adalah sebaik-baik ummat yang dititahkan kepada manusia untuk memerintahkan kebaikan dan mencegah perbuatan yang mungkar”

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia insyaf dan yakin serta bertanggungjawab terhadap masa depan kehidupan bangsa yang sejahtera selaku penerus perjuangan dalam rangka mengisi kemerdekaan Indonesia dengan pembangunan materiil dan spirituil bertekad untuk mempersiapkan dan mengembangkan diri dengan sebaik-baiknya.

Bahwa pembangunan dan pembaharuan mutlak diperlukan insan-insan Indonesia yang memiliki pribadi luhur, takwa pada Allah, berilmu dan cakap serta tanggungjawab dalam mengamalkan ilmu pengetahuan.

Bahwa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan idealisme sesuai dengan jiwa deklarasi Tawangu menurut perkembangannya sifat-sifat kreatif, keterbukaan dalam sikap dan pembinaan rasa bertanggungjawab.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia serta dengan memohon rahmat Allah SWT dengan ini menyatakan diri sebagai ORGANISASI INDEPENDENT yang tidak terikat tindakannya kepada siapapun dan hanya komited dengan perjuangan nasional yang berlandaskan Pancasila.

Tim Perumus Deklarasi MURNAJATI
1. Umar Basalim (Jakarta)
2. Madjidi Syah (Bandung)
3. Slamet Efendi Yusuf (Yogyakarta)
4. Man Muhammad Iskandar (Bandung)
5. Choirunnisa Yafzham (Medan)
6. Tatik Farichah (Surabaya)
7. Rahman Idrus
8. Muis Kabri (Malang)

Musyawarah besar PMII II
Di MURNAJATI Malang jawa timur tanggal 14 Juli 1972
READ MORE - DEKLARASI MURNAJATI

ANALISA DIRI

0 komentar
Pada hakekatnya Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dibanding yang lain. Manusia memiliki cipta, rasa, dan karsa untuk berpikir secara mandiri di dalam merubah konstruksi pola pikir, sikap, dan tindakan. Manusia mempunyai kebebasan penuh atas dirinya sendiri untuk memilih apa yang dia kehendaki. Kemerdekaan manusia ketika dibenturkan dengan problematika kehidupan yang meniscayakan adanya pola interaksi dengan manusia yang lain dalam satu komunitas, kadang-kadang manusia merasa terpasung dan teralienasi (terasing) akan eksistensi terhadap dirinya (Eksistensialisme Jean Paul Sartre). Sehingga dalam proses perjalanan hidup manusia terkadang lupa akan dirinya, dan akhirnya yang terjadi bukan layaknya sebagai manusia yang seutuhnya, namun yang terjadi adalah proses dehumanisasi (tidak memanusiakan manusia). Proses dehumanisasi tersebut disebabkan karena sempitnya ruang gerak, waktu dan pemahaman akan dirinya untuk mengekspresikan nilai-nilai cipta, rasa, dan karsa. dan juga disebabkan adanya interfensi manusia atau makhluk lain yang menindas dan hegemonik.

Sigmund freud membagi manusia menjadi tiga hal, yaitu id, ego, dan super ego. Freud melihat bahwa pada esensinya manusia cenderung egois, dalam hal ini super ego lebih unggul dari ego dan id. Manusia harus bisa menyeimbangkan antara id, ego, dan super ego, agar tidak terjadi suatu proses individualisme pada diri manusia, tetapi juga peka terhadap realitas di luar dirinya.

Karl Marx mempunyai pandangan berbeda dengan para sosiolog dan psikolog kontemporer yang mengatakan bahwa watak manusia itu tidak ada; bahwa manusia dilahirkan seperti kertas kosong, dimana kebudayaan menuliskan teks di atasnya. Marx melontarkan ide bahwa manusia (Qua Manusia) adalah entitas yang dapat dikenali dan dapat diketahui. Bahwa manusia dapat didefinisikan sebagai manusia, bukan hanya secara biologis, anatomis, dan fisik, tetapi juga secara psikologis. Marx membedakan dua jenis dorongan dan hasrat manusia. Pertama; dorongan yang konstan atau tetap, seperti lapar, nafsu seksual, yang merupakan bagian integral dalam watak manusia dan yang dapat diubah hanya dalam bentuk dan arahnya di berbagai kebudayaan. Kedua; dorongan yang relatif, yang bukan merupakan bagian integral dalam watak manusia yang berasal dari struktur sosial dan kondisi produksi dan komunikasi tertentu. Contoh, kebutuhan yang ditimbulkan oleh struktur masyarakat kapitalis, kebutuhan terhadap uang, mencari keuntungan pribadi, dan banyak contoh lain yang menimbulkan kesenjangan sosial (konsep manusia menurut Marx).

Humanisasi dalam bentuk apapun sebagai mana yang dicita-citakan oleh tokoh pendidikan yang berasal dari Brazil bernama Paulo Freire harus tetap dipertahankan dalam struktur yang piramid. Maka disinilah peran analisa diri dipertaruhkan untuk mengungkap nilai-nilai kemanusiaan dalam diri manusia selama ini terpasung dan terasing. Karena dengan analisa diri kita sebagai manusia akan kembali menemukan bentuk eksistensi kita sebagai manusia yang merdeka dari segala bentuk penindasan dan segala sistem yang membelenggu.

Analisa diri memandang bahwa manusia bukanlah makhluk kosong yang harus diisi dan didoktrin untuk menjadi pengabdi bagi manusia yang lain. Akan tetapi analisa diri menganggap manusia adalah sosok makhluk yang mempunyai hati nurani yang harus diungkapkan dan harus dikembangkan sebagai upaya mempertahankan eksistensinya yang mempunyai akal pikiran. Sebagai calon kader PMII harus mampu mengekspresikan dirinya dan jujur dengan keadaan serta senantiasa membuka diri terhadap fenomena-fenomena yang ada di luar dirinya. Akhirnya atas nama kemanusiaan “Barang siapa ingin menginterfensi kreatifitas manusia yang lain berarti ia ingin menadi Tuhan, padahal tiada Tuhan selain Allah. Kita menghargai sesama, siapapun orangnya, darimanapun asalnya, apapun suku dan rasnya selama bisa menjadi saudara bagi sesamanya” (Syahadat Pembebasan).
READ MORE - ANALISA DIRI

Forum Diskusi

2 komentar
Assalam...Wr. Wb.
Salam Pergerakan!!!

Alhamdulillah kita senantiasa masih bisa belajar lewat dunia maya berkat limpahan rahmat dan nikmat oleh Allah SWT dan kepada sang revolusioner sejati [Nabi Muhammad SAW] yang telah merusak tatanan jahiliyyah tempo dulu dan merubah pranata sosial dengan tatanan masyarakat tanpa kelas, dan semoga kita masih berada pada naungan syafa'at beliau kelak di yaumul kiyamat nanti.

di blog ini terdapat beberapa hasil diskusi dan penelitian oleh korp Helium PMII Rayon Fakultas Saintek UiN Su-Ka. semua yang menjadi saudara kita boleh mengomentari apapun yang ada di blog ini. dan yang menjadi saudara kita adalah siapapun makhluk di bumi ini yang menghargai makhluk yang lain.
READ MORE - Forum Diskusi